Penjara jiwa
Friday, February 6, 2009
....................................................................................
Saat malam tiba serasa mengusik jiwa
Sisakan kegalauan dan kehampaan
Tak ingin kupejamkan mata ini meski hanya sejenak
Hanyut dalam buaian angan yang terlalu jauh
Kegelisahan ini hancurkan rasa dan asaku
Aku punya cinta tapi tak berdaya
Hanya raga yang bisa meronta
Aku serasa mati dalam hidup
Cintamu telah memenjarakan jiwaku
Kenyataan tak seperti yang kuinginkan
Cinta datang menyisakan luka
Ingin kuhempaskan dan tinggalkan semua
Tapi masih adakah makna cinta untuknya
Sedang aku lelah dalam penantian takdir-Nya
Kata cintaku tak mampu luluhkan hatimu
Dingin sikapmu tak pernah menyapa
Inikah jawaban dari yang kupinta
Tuhan bebaskan aku dari derita panjang
Ijinkan aku merenda kembali kisah kehidupan ini
...............................
Saat malam tiba serasa mengusik jiwa
Sisakan kegalauan dan kehampaan
Tak ingin kupejamkan mata ini meski hanya sejenak
Hanyut dalam buaian angan yang terlalu jauh
Kegelisahan ini hancurkan rasa dan asaku
Aku punya cinta tapi tak berdaya
Hanya raga yang bisa meronta
Aku serasa mati dalam hidup
Cintamu telah memenjarakan jiwaku
Kenyataan tak seperti yang kuinginkan
Cinta datang menyisakan luka
Ingin kuhempaskan dan tinggalkan semua
Tapi masih adakah makna cinta untuknya
Sedang aku lelah dalam penantian takdir-Nya
Kata cintaku tak mampu luluhkan hatimu
Dingin sikapmu tak pernah menyapa
Inikah jawaban dari yang kupinta
Tuhan bebaskan aku dari derita panjang
Ijinkan aku merenda kembali kisah kehidupan ini
...............................
posted by Embun Pagi @ 10:06 PM
12 Comments:
At February 06, 2009 11:14 PM , Anonymous said...
Tuhan...wahai yang Maha Tahu
Apakah dalam diamku,
aku sedang meniti kebodohan.
Sedangkan kakiku menapaki tangga langit-Mu,
hendak mengetuk pintu-Mu.
Berilah petunjuk wahai Tuhanku.
Anugrah cinta ini kupersembahkan pada-Mu,
demi mengharap keridhaan-Mu
Tuhan..jagalah hati kami,
agar tak berburuk sangka pada-Mu.
Dan jagalah hati kami,
agar tak ada buruk sangka
At February 07, 2009 12:42 AM , Anonymous said...
Mengapa tak kau bebaskan jiwamu,
Biarkan menari mengikuti ritmenya
biarkan angin yang membelai hati dan jiwamu..
Raih asamu, meski kenyataan tak seperti yg kau inginkan, yakinlah kelak cinta kan menjemputmu..
Kenapa harus nulis seperti ini Tyas..
At February 07, 2009 2:18 AM , Anonymous said...
Cinta kadang menyisakan luka.. Sentuh hatinya dengan cintamu..Hati orang bercinta harus sabar, dan seiring berjalannya waktu, kelak kan terurai satu persatu kisah kehidupan ini...
Take care and survice yach..
At February 07, 2009 8:50 AM , Anonymous said...
Keinginan mengurai perjalan hidup agar lebih nyata adalah milik jiwa2 itu sendiri, bersama Tuhannya ia dapat menjelaskan.. cinta kami doa kami adalah bentuk perasaan namun langkah itu harus kau ujudkan.. karena Allah juga ingin menjawab doa dan keinginan kita.. walau sesungguhnya Ia maha tahu..
jalani aja ya dgn senyum karena yakin Allah menyaksikan segalanya..
At February 07, 2009 12:00 PM , Ge Siahaya said...
Hmm... Cintamu telah memenjarakan jiwaku
Sungguh.. memang perasaan yang begitu dalam rasanya membelenggu kita sehingga seakan-akan kita diikat begitu erat ya mbak?
At February 07, 2009 12:54 PM , Anonymous said...
Jadi inget lirik lagu "Penjara Jiwa" ADABAND :
Sakiti tubuh.. memenjarakan jiwa
Masuki dunia yang tak nyata...
Tidak semua cinta menyisakan luka, Coba rasakan untaian cinta..yakin bahwa cinta mampu segarkan hati yang beku..
Sebegitu dalamkah cinta menyiksamu? sangat dalam makna Puisi ini..
At February 07, 2009 8:43 PM , www.katobengke.com said...
wah kapan bebasnya nih kasian dong rohnya kalau terpenjara...heheh......
At February 08, 2009 12:46 PM , reni said...
Aduh.. semua jadi ikutan romantis nih.. Aku gak pinter merangkai kata-2 indah mbak, tapi yang jelas aku suka sekali baca "Penjara Jiwa"nya. Keren abiez...
At February 10, 2009 9:47 AM , Anonymous said...
kalau ku kasih kunci untuk buka pintu penjara jiwanya gimana?...mau?..mau?..mau?...hehehehe...
Jeng Embun ini memang puitis banget ya...salut deh
At February 12, 2009 3:00 AM , jeriova said...
sabar ya om...
cinta memang gitu deritanya ta pernah ada akhirnya
At February 13, 2009 9:24 AM , Unknown said...
asikkk...ketemu blog yang ada puisinya lagi. bagus deh puisinya.
hmm...cinta memang bisa memenjarakan jiwa. Atau ...jiwa yg memenjarakan cinta?
mungkin seharusnya jiwa melepaskan cinta itu (tidak mudah memang) agar tak terpenjara selamanya.
At February 27, 2009 4:17 AM , Mbah Koeng said...
setelah ku pikir2 bener juga kata si pat kai " cinta memang penderitaannya tanpa akhir "
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home