Muhasabah Dan Dzikir
Saturday, January 31, 2009
....................
Muhasabah” pengertian harafiahnya adalah memperhitungkan (instropeksi) terhadap diri umur serta amal perbuatan sehingga melahirkan pemikiran yang jernih. Seperti bunyi Hadist dibawah ini :
Hitung-hitunglah dirimu sebelum kamu dihisab, timbang-timbanglah amalmu sebelum kamu ditimbang di hari kiamat (Hadist Riwayat Thurmudzi)

Siapa saja melakukan keburukan atau kebaikan meski hanya seberat biji sawi, pasti ia akan mendapati balasannya. Pada hari perhitungan nanti setiap orang akan melihat seluruh episode hidupnya berderet rapi di lemari perbendaharaan amal.

Ketika pintu pertama terbuka, cahaya terang memancar darinya, artinya episode kehidupan itu dihabiskan dalam kebaikan, hatinya akan dipenuhi dengan kegembiraan sedemikian besar. Pintu kedua yang nampak hanya kegelapan dan pancaran bau yang teramat busuk, yang memaksa setiap orang, menutup hidung. Itu berari ia menghabiskan episode itu dalam kemaksiatan. Ia akan merasakan teramat besar, yang sedikit saja darinya mampu membuat para penghuni surga gelisah dan memohon rahmat.

Pintu lemari ketiga dibuka, di dalamnya tampak kosong, tak ada cahaya tak ada pula kegelapan.Ini mencerminkan saat-saat yang tidak dipakai untuk kebaikan maupun keburukan. Ia akan sangat menyesal dan kebingungan, laksana orang punya banyak harta tetapi menyia-nyiakan atau lepas begitu saja.

Begitulah, seluruh episode kehidupan manusia akan ditampilkan satu demi satu di hadapan-Nya. Karenanya setiap orang mesti berkata kepada jiwanya di setiap pagi ” Allah telah memberi nafas hidup dua puluh empat jam”. Rasullullah SAW bersabda ”Kebahagiaan hanya bagi orang yang melakukan sesuatu yang akan memberinya keuntungan di akherat”

Orang yang ber-dzikir adalah orang yang selalu ingat bahwa Allah mengamati seluruh tindakan dan pikirannya. Manusia hanya mampu melihat yang nampak, sementara Allah SWT melihat yang tak nampak dan tersembunyi. Karenannya orang yang mempercayai pengawasan Allah atas dirinya pasti bisa melatih diri dan juga batinnya sekaligus.

Namun sebagaian besar manusia bersifat lalai dan tidak pernah ntuk bermuhasabah. Jika setiap dosa yang dilakukan dianggap sebagai sebutir batu yang ditempatkan di sebuah rumah kosong, niscaya rumah itu akan segera dipenuhi batu. Dan jika malaikat pencatat menuntut upah atas tugas menuliskan dosa-dosa manusia, tentu manusia akan bangkrut. Begitu banyak orang yang merasa puas menghitung biji tasbih setiap kali menyebut nama Allah, tetapi tak punya tasbih untuk menghitung ucapan-ucapan sia-sia yang tak terbilang banyaknya.

Di hari perhitungan, setiap tindakan akan dipertanyakan: mengapa? bagaimana, dan apa tujuan tindakan itu? Pertanyaan pertama diajukan karena setiap orang semestinya bertindak berdasakan dorongan Illahi, bukan dorongan setan atau jasad semata. Pernahkah kita bertanya pada diri, ”apa yang telah kita lakukan sepanjang hari?”. Sehingga kita tau apakah kita beruntung atau merugi.

Seorang yang bijak pasti akan melakukan muhasabah setiap pagi setelah shalat subuh dan berkata kepada jiwanya, ”Wahai jiwaku” tujuan hidupmu hanya satu. Meski sedetik, saat yang telah lewat takkan bisa dikembalikan karena dalam perbendaharaan Allah bagian nafasmu sudah ditentukan, tak bisa ditambah atau dikurangi. Saat kehidupan telah berakhir, tak ada lagi laku batin yang dapat kaujalani. Karena itu apa yang bisa kau kerjakan, kerjakanlah sekarang.
...................
posted by Embun Pagi @ 9:50 PM

9 Comments:

  • At January 31, 2009 10:12 PM , Anonymous Anonymous said...

    tentang pintu2 ini aku baru tahu. jadi dapet elmu baru ni. sip.. tiap orang memang perlu "berkaca pada tengkuknya masing-masing" alias introspeksi diri. lusm

     
  • At January 31, 2009 11:30 PM , Anonymous Anonymous said...

    Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah kita lakukan.

    Terimakasih Sweetie, banyak belajar dari tulisan2mu, tetap semangat.. salam utk Nuga yach..

     
  • At January 31, 2009 11:45 PM , Anonymous Anonymous said...

    alhamdulillah dapet oase baru hari ini,...!!!

     
  • At February 01, 2009 1:39 AM , Anonymous Anonymous said...

    Muhasabah itu ibarat lampu di hati setiap insan yang melaksanakannya, itu sebabnya, dalam banyak hadis Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan umatnya untuk senantiasa menghisab diri


    Sebuah pelajaran yang berharga..Semoga kita bisa merasakan indahnya bermuhasabah.

     
  • At February 01, 2009 2:28 AM , Anonymous Anonymous said...

    "Saat kehidupan telah berakhir, tak ada lagi laku batin yang dapat kaujalani. Karena itu apa yang bisa kau kerjakan, kerjakanlah sekarang".

    Kalimat diatas jelas bahwa setelah kehidupan berakhir tak guna lagi meratap dan menyesali dosa2 yang telah kita kerjakan..

    Bersyukur masih diberi waktu, Apa yang telah kita lakukan di dunia adalah bagian dari episode kehidupan. Baik atau buruk, nyata ataupun samar semua terlihat jelas oleh Allah SWT. mari bermuhasabah diri..

    Satu pelajaran dapat diambil dari tulisan ini..salam kenal

     
  • At February 01, 2009 10:29 AM , Anonymous Anonymous said...

    perenungan yang mesti dibiasakan..
    karena hati terkadang lalai dan dapat tertutupi keindahan dunia...

    selalu yakinkan diri akan hakikat mengapa kita diadakan oleh-Nya..

    Siiip sering2 nulis ginian ya Tyas

     
  • At February 01, 2009 10:53 AM , Anonymous Anonymous said...

    "Mas Nuga" kita bisa saling berbagi ilmu, apa yang saya tuangkan disini sesuai dengan apa yang pernah saya baca dan saya lihat. Thanks atas support yang begitu besar hingga saya masih bisa nulis lagi hari ini.

    "My Auntee" Thanks a lot for your care.

    "Mas brgadista, mas Dicky dan Mbak Lita" terimakasih berkenan datang dan meramaikan blog saya, semua komen nya bagus, ini juga pembelajaran bagi saya. Salam kenal semuanya.

    "Mbak Amalia" Mbak yang selama ini berarti buat saya, hati kita telah dekat.. semoga perenungan kita menjadikan segalanya lebih baik..

     
  • At February 01, 2009 8:30 PM , Blogger reni said...

    Sip mbak.., sebagai bahan renunganku hari ini. Tulisannya bermanfaat sekali.

     
  • At February 01, 2009 9:16 PM , Anonymous Anonymous said...

    Mbak Reni, thanks partisipasinya.. semoga kita bisa saling berbagi hal-hal yang bermanfaat.. salam

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 
My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia
Previous Posts