Merangkai Serat Hati
Tuesday, January 27, 2009
.
Kemarin ada arti dan seribu misteri
Apa yang telah terjadi dan ku jalani
Tentang harapan dan kenyataan hidup ini
Yang penuh dengan rangkaian teka-teki
Tetapi kuterus menelusuri setiap sisi
Apakah makna yang tersimpan dari semua ini

Mencoba menganyam jiwa yang luka
Dan merangkai serat-serat hati
Melukiskan bayang-bayang kerinduanku pada-Mu
Yang basah dengan derai air mata

Bagaimana kita hendak meratapi dunia
Sedang manusia senantia berdansa
Di atas panggung kepalsuannya
Indahnya laksana intan permata
Tetapi di langit ada dzikir dan berita
Di bumi ada fakir dan cerita

Lalu kubentang sajadah,dan kutundukkan wajah
Ketika dzikir mulai di dendangkan
Seolah pintu dan jendela hatiku
Terkuak lega di terpa pancaran
Bagai kilat di malam hari
Lenyapkan segala resahnya hati ini
Itulah kesejukan dinihari
Yang mampu gigilkan manusia
Menjelang subuh tiba..
.
posted by Embun Pagi @ 8:24 PM

8 Comments:

  • At January 27, 2009 10:51 PM , Anonymous Anonymous said...

    puisi yang indah, pinter lho merangkai aneka kisah kehidupan dalam sebuah tulisan yang bersumber dari serat hati. sip...sip...

     
  • At January 27, 2009 11:38 PM , Anonymous Anonymous said...

    Organ tubuh yang sangat unik adalah hati, yang kadang berjalan tak tentu arah, hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati manusia..Usah lagi kau teteskan airmata..teruslah berharap, karena harapan akan selalu ada..Karena masih ingin melihat kau tersenyum..

     
  • At January 28, 2009 2:57 AM , Anonymous Anonymous said...

    puisi yang bagus...

     
  • At January 28, 2009 5:24 AM , Blogger Ge Siahaya said...

    Sangat indah dan dalam maknanya. Pasti saat ini (ini subuh soalnya) mbak Tyas sedang sholat. Saya percaya bahwa Dia mendengar dan menjawab setiap doa kita dan memberikan kepada kita segala sesuatu yang kita butuhkan sesuai dengan apa yg dilihatNya baik bagi kita.

    Selamat pagi, semoga hari ini jauh lebih baik dari hari yang sudah berlalu, namun, apabila hari ini tidak lebih baik, semoga kita yang dapat bersikap jauh lebih baik dalam menghadapinya.

    Sudah sembuh?

     
  • At January 28, 2009 6:20 AM , Anonymous Anonymous said...

    Ketika hati telah kau rangkai,
    tetapkan hati dan jiwamu, Penyerahan hidup yang hanya tertuju pada-Nya tidaklah sia-sia
    Buang semua keputus asaan..

    Pakabarnya Tyas..Salam...

     
  • At January 28, 2009 8:44 AM , Anonymous Anonymous said...

    Apa yang kau jalani adalah ketetapan-Nya, yakinlah ada rahasia yang manusia tidak ketahui. Terimalah satu kenyataan hidup ini..

    Love You so much sweetie..take care ya..

     
  • At January 28, 2009 12:04 PM , Anonymous Anonymous said...

    penghambaaanmu sudah pada jalurnya, jangan kau rangkai kata keluh.. karena ketidak berdayaan adalah milik kita.. agar kita tetap meng hamba pada-Nya..

    Tyas buka perempuan lemah, tapi justru perempuan tangguh, tidak semua orang di beri kelebihan ini..

    lihat Cahaya yang menuntunmu, oke?

     
  • At January 29, 2009 7:53 PM , Anonymous Anonymous said...

    waahh, terpana aku jadinya baca puisinya...!!

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 
My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia
Previous Posts