YANG HILANG
Tuesday, January 6, 2009


Bukan inginku membiarkanmu sepi dan gersang..
Dulu pernah kita tanam bunga-bunga indah
Kita dirikan bangunan yang megah..
Ditempat itu kita sering berbagi cerita
Cerita tentang bintang malam dan hitam putih kehidupan
Diselingi canda tawa yang membuat suasana menjadi hangat

Pergiku bukan untuk mencari titian hati..
Pergiku juga bukan tanpa alasan yang pasti..
Nyanyian itu kini hilang dihempas ombak
Kucoba kuatkan hati untuk menahan
Kapankah akan kudengar lagi
Nyanyian angin dan senandung lirihmu..

Pernahkah kau tanya pada hatimu...
Mengapa hitam kau katakan putih?
Bicaralah, diammu tak bisa ku pahami
Lalu kutanya pada hembusan angin..
Serta pada rumput di padang ilalang

Ke manakah akan kucari lagi

Butir-butir rindu yang telah hilang.
Apakah pada gelombang di lautan
Atau hiruk pikuk kehidupan
Apakah pada cahaya rembulan

Atau tubuh-tubuh panas jalanan?
Namun tak kutemukan jawaban


posted by Embun Pagi @ 11:00 PM

6 Comments:

  • At January 07, 2009 7:16 AM , Blogger Miss G said...

    Kehidupan ini,
    kadang kala hitam memang dapat terlihat putih
    putih juga tak selalu memang putih
    walaupun itu menjadi semacam paradoks
    kebenaran fana itu nisbi
    seperti juga kejujuran
    dan ada kalanya, apabila kita mau melangkah maju
    maka kita justru harus surut mundur sejenak
    hingga kita bisa maju seribu langkah ke depan
    apabila kita ingin menang
    seringkali kita justru harus mengalah
    sehingga segala menjelma dan menjadi. (^_^)

    Pagi ini mbak, selamat pagi, selalu indah membaca suara hati di sini, saya kok percaya sekali bahwa bunga-bunga itu akan kembali mekar dan indah, gelak tawa juga akan kembali ada, sebab sesuatu yg indah dan memang sudah terpatri di surga tak akan patah hanya oleh hitam dan putih, karen hidup penuh dengan warna-warni.

     
  • At January 07, 2009 9:03 AM , Anonymous Anonymous said...

    Jangan biarkan semua hilang, besarkan hatimu untuk menerima hitam putih kehidupan ini.. Aku mengerti makna kehilangan buatmu, sebab aku juga pernah merasakannya..

     
  • At January 07, 2009 9:19 AM , Blogger Amalia Hazen said...

    harus ada langkah nyata .. agar hitam bukan lagi menakutkan..
    putih bukan lagi hanya angan..
    keraguan ini tercipta karena layar ini tidak bs mewakili segala resah hati..

    *aku yg ingin melihatmu selalu bahagia..*

     
  • At January 07, 2009 9:24 AM , Anonymous Anonymous said...

    Hi my sweetie..jangan biarkan semua hilang, Inget gak waktu Papa ngomong "Opo to Nak", take care yach..

    We Love You so much Sweetie..

     
  • At January 07, 2009 4:30 PM , Anonymous Anonymous said...

    Heyyy, masih inget aku ngga? kita pernah sebangku di SMAN 2 Jayapura...
    aku sedih baca ko punya puisi,semoga yang hilang cepat kembali to.. hehehe.. salam.. Lyra

     
  • At January 07, 2009 7:02 PM , Anonymous Anonymous said...

    Mengutip ungkapan Cak Nun (EMHA) :

    "Kalau engkau berbuat baik seribu kali, bersiaplah untuk tidak menunggu satu orangpun melirik seribu kebaikanmu itu satu kali sajapun".

    "Sebaliknya kalau engkau berbuat buruk satu kali saja, bahkan sekadar diduga, dituduh berbuat satu kali saja, maka persiapkan dirimu untuk mendengarkan seribu orang memperkatakan seribu keburukanmu"

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 
My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia
Previous Posts