Autisme & Penyembuhannya
Sunday, March 8, 2009
.............................................

Banyak yang menganggap bahwa satu-satunya penyebab autis adalah FAKTOR GENETIK sehingga penderitanya dianggap tidak bisa disembuhkan namun bukti-bukti yang sekarang muncul menunjukkan ada peluang untuk penyembuhan karena gangguan itu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik melainkan juga dipengaruhi faktor lingkungan.
.
Namun menurut pakarnya, dr. Melly Budiman SpKJ dari Yayasan Autisme Indonesia mengatakan hal itu juga menunjukkan adanya peluang penyembuhan dan perbaikankondisi bagi penyandang autisme. "Autisme memengaruhi otak dan tubuh. Jika gangguan pada tubuh dapat disembuhkan maka itu akan membantu memperbaiki otak pula," katanya dan menambahkan bahwa hal itu didukung pula oleh fakta tentang banyaknya anak autistik yang ”sembuh”. Anak dengan gangguan spektrum autistik (Autistic Spectrum Disorder/ASD) biasanya mengalami gangguan pada saluran pencernaan, sistem kekebalan tubuh, susunan syaraf pusat dan proses detoksifikasi.

Mereka, juga alergi terhadap banyak jenis makanan, keracunan logam berat (Hg,Pb,As,Cd) dan kondisi biokimiawi tubuhnya terganggu. "Bila semua gangguan di tubuhnya dapat disembuhkan, maka otaknya akan bisa lebih berfungsi dengan baik," Yang terpenting dalam hal ini adalah mendeteksi dan mendapat diagnosa gangguan tersebut sedini mungkin. Semakin awal seorang anak terdiagnosa dan mendapat terapi yang tepat, semakin besar kesempatannya untuk kembali ke jalur perkembangan yang normal. Penatalaksanaan komprehensif bagi penyandang autisme meliputi perbaikan tubuh dari dalam (penatalaksanaan biomedis), medikamentosa (obat) bila diperlukan dan tatalaksana non-medis seperti terapi perilaku, wicara, okupasi, integrasi sensoris dan yang lainnya."
.
Tak ada satu jenis obatpun yang bisa menyembuhkan autisme," Keberhasilan penyembuhan atau perbaikan gangguan autisme tergantung pada banyak faktor seperti berat atau ringannya gangguan pada otak, berat atau ringannya gangguan pada tubuh, kecepatan anak terdiagnosa serta penanganan dini, tepat, terpadu dan intensif."Banyak anak mengalami perkembangan yang luar biasa, namun banyak pula yang tidak berkembang dengan baik," dalam hal ini orang tua penyandang autisme membutuhkan dukungan dari dokter, terapis dan terutama masyarakat supaya bisa tegar menghadapi keadaan anaknya dan tidak berputus asa.
.
"Karena itu masyarakat juga harus lebih memahami apa itu autisme, dan tidak mengolok-olok atau melecehkan individu autistik, tetapi lebih bersikap toleran dan membantu, untuk bersikap empatik terhadap orang tua anak penyandang autisme dan mengerti kesulitan yang mereka hadapi," katanya.Pengelola sekolah hendaknya juga memberi kesempatan pendidikan kepada anak penyandang autisme yang memang layak dan mampu. "Dan pemerintah tentunya harus memberi jaminan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan terapi yang terjangkau oleh semua golongan masyarakat."
.
Pandanglah Penderita autis secara Normal
.
"Di Amerika Serikat, sekitar satu dari 166 anak yang lahir tergolong anak autis. Nah, sayangnya pemerintah kita belum punya data jumlah anak autis seluruh Indonesia. Padahal ini diperlukan untuk memandang seberapa urgent hal ini harus mendapat perhatian agar anak autis tidak dimasukkan pada sekolah normal, seperti yang saat ini terjadi,"
.
Lebih lanjut, faktanya sekolah-sekolah normal ternyata belum mampu menangani anak autis. Cara memasukkan anak autis ke sekolah normal memang memberikan kebanggaan si orangtua bahwa anaknya normal. "Sementara di lain sisi tidak ada kesiapan dari pihak sekolah dalam menangani anak autis termasuk teman-temannya yang kerap memperlakukan si anak autis dengan cara berbeda," Karena itu, perlu penanganan khusus terhadap anak autis. Memang menangani anak autis tidak mudah. Perlu ada kerja sama lebih baik dari guru dan orangtua yang berorientasi pada pengembangan diri dan menjauhkan anak dari bullying.

Orangtua perlu serius menemukan keunggulan anaknya melalui konsep multiple intelligence bahwa kecerdasan bisa beragam. Ada kecerdasan matematis, kinetik, matematis dan verbal. Setiap anak autis memiliki ciri khusus dalam kuantitas dan kualitas yang berbeda. Ini adalah keunggulan anak autis yang harus dikembangkan.

Dengan demikian, tak heran cukup banyak anak yang menunjukkan kemampuan di bidangnya, seperti musik, seni, matematika, komputer, dan menggambar. Sebagian individu autis memiliki kemampuan luar biasa tanpa melalui proses belajar yang disebut savant, seperti mampu menghafal kamus ensiklopedia secara rinci.

"Sayangnya, penanganan anak autis di Indonesia cenderung menekankan pada kekurangan (defisit), bukan pada penggalian dan pengembangan potensi," Padahal, pengembangan potensi dapat digunakan sebagai kompensasi dari defisit yang ada. Karena itu, cara terbaik memahami mereka adalah dengan berusaha mengenali mereka tanpa prasangka tertentu, apalagi membandingkan mereka dengan individu normal ”Selain itu juga harus menggunakan perspektif holistik dan positif, yaitu memandang anak autis sebagai individu yang utuh dan memiliki potensi kreatif,"

Kenali individu autis lebih dalam, hargai keunikan mereka, serta percaya bahwa mereka juga mampu berpikir dan mengembangkan diri, maka kita akan membantu mengembangkan individualitas dan potensi mereka secara optimal. "Kita bisa saksikan individu autis yang sukses seperti Oscar Dompas-autis asal Indonesia yang sekarang menjadi pengusaha sekaligus penulis buku, Jasmine Lee O'Neil-penulis perempuan autis, Donna Williams-perempuan penulis autis".
.
Jadi, kenali penderita Autis dengan cara berbeda. pandanglah bahwa mereka memiliki keunggulan tersendiri.

.

posted by Embun Pagi @ 9:44 PM

11 Comments:

  • At March 09, 2009 7:50 AM , Anonymous Anonymous said...

    Kunci terpenting adalah dengan terus berdoa kepada Tuhan agar anak dapat diberi kesembuhan,
    kemampuan, kekuatan, kesabaran serta ketabahan dalam membesarkan dan mendampingi si anak penderita autis.

    Selain itu hal terpenting adalah support, kasih sayang orang tua dan keluraga untuk dapat membantu dan mendukung proses perbaikan perkembangan penderita.

    Good artikel, satu pelajaran dapat diambil bagi keluarga penderita autis... Sipp..

     
  • At March 09, 2009 10:44 AM , Anonymous Anonymous said...

    Setuju dengan berdoa kepada Tuhan. Tapi ini sisi lain lagi: kalau Tuhan menetapkan bahwa anak saya (salah satu anak saya adalah penyandang -- bukan penderita -- autisme) akan terus menyandang autisme sampai akhir hidupnya, lalu bagaimana?

    Saya rasa orangtua dari penyandang autisme harus juga belajar menerima, dalam banyak kasus, autisme adalah faktor yang akan selalu mempengaruhi kehidupan anak mereka dan kehidupan keluarga. Jadi lebih baik mengenai dan menggali potensi mereka sehingga mereka bisa jadi individu yang punya kontribusi juga dalam masyarakat.

     
  • At March 09, 2009 11:48 AM , Blogger Ajeng said...

    Wah, terima kasih ya informasinya. ada putra temanku yg autis. Artikel ini sangat membantu. Terima kasih ...

     
  • At March 09, 2009 4:59 PM , Blogger Nuga said...

    Jaman masih suka dolan di supranatural, "Sang Guru" juga ngobati anak autis.

    Terapi secara teratur. Setiap datang, setelah di-begini begitu-kan si anak autis jadi lebih tenang, nyenyak tidur, dan banyak makan.

    Sip deh artikelnya.. LUSM

     
  • At March 09, 2009 6:44 PM , Blogger reni said...

    Menangani anak autis memang perlu kesabaran ekstra. Walaupun butuh waktu yang lama, tapi autis dapat disembuhkan asalkan telaten dan sabar menjalani proses terapinya.
    Nice posting mbak...

     
  • At March 09, 2009 9:20 PM , Anonymous Anonymous said...

    Pada tayangan Kick Andy beberapa waktu lalu, dapat kita saksikan bahwa ternyata anak penyandang autis juga mempunyai kemampuan yang luar biasa yang tidak dimiliki anak lain. Ketekunan dan kesabaran orang tua sangat dibutuhkan bagi penyandang autis sehingga anak iini dapat melakukan sosialisasi di lingkungan sekitarnya. Karena sifat dasar manusia adalah sebagai makhluk sosial.

     
  • At March 10, 2009 4:29 PM , Anonymous Anonymous said...

    Autisme penyakit apa ya dan itu bagaimana gejalanya? Digambar kok sehat-sehat dan lucu-lucu sepertinya.

     
  • At March 10, 2009 7:44 PM , Anonymous Anonymous said...

    @Retno,@Tukang Roti: Allah SWT selalu mendengar do'a hamba-Nya, tetapi tidak cukup hanya do'a melainkan perlu ikhtiar.. Thanks ya..

    @Ajeng: Thanks, alhamdulillah setidaknya dengan artikel ini bisa memberikan informasi kepada keluarga, teman, kerabat pendeira autis.

    @Mas Nuga : Thanks banget, wah boleh tuh berbagi ilmu supra natural nya. LUSM :)

    @Mbak Reni : MaturNuwun Mbak, bener dengan kesabaran dan telateni insya Allah akan terbuka jalan kesembuhan.

    @Sukarno Suryatmojo : Anda benar, tidak sedikit penderira autis yang berhasil menjalani teraphi, mereka bisa masuk sekolah umum dan ini luar biasa..

    @anonymous : Autis itu memang bukan penyakit flu, typhus dbd atau sejenisnya, melainkan "gangguan perkembangan fungsi otak yang komplex dan bervariasi. Biasanya gangguan perkembangan ini berupa : cara berkomunikasi, ber-interaksi sosial dan kemampuan imajinasinya.
    Thanks..semoga jawaban ini bisa membantu.

     
  • At March 12, 2009 4:05 PM , Blogger Manik Agra said...

    ini ada artikel di blog saya yang menyatakan bahwa ada program, Google SketchUp yang disukai dan bisa menjadi pusat perhatian anak-anak autisme.

    http://vmancer.blogspot.com/2009/02/google-sketchup-belum-berhenti-sampai.html

     
  • At April 05, 2012 1:19 PM , Blogger KaMuS ReSep - ReSeP said...

    duh sangat iba saya setelah melihat anak teman sy yg baru td malam datang kerumah, sy menangis stlah mlihat ulah dan tingkahnx yg senang memporak randakan apa saja yang ada dihadapanya khususny menendang barang2 pecah belah yg ada dirumah,seperti piring gelas dan blender semua ditendang dan semua pecah meja-kursi di obrak-abrik tak karuan seisi ruang tamu dan dapur padahal ia sudah dikawal oleh 2 pmbantunya ia sangat kuat. syukurlah bg sy karena klo mlihat ujian yg diberikan kpd keluarga sy trnyata msh ada ujian lbh hebat lg. Pertanyaan sy dimana tempat trapi khusus bg anak teman sy tadi yg ada disurabaya atau magelang? sy sangat kasihan sama ortunya trim

     
  • At September 18, 2012 3:20 AM , Blogger Unknown said...

    maaf mbak mau tanya adik saya tkena autis umurnya sdah 15 th dan belum bisa beriteraksi apa masih bisa di sembuhkan?? Terimakasih

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 
My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia
Previous Posts