Semua Tlah Usai
Sunday, March 22, 2009
.........................
..........................................
................................................................................................................
Malam tlah larut..
Sepi.... bahkan hampa semakin kurasa
Dan ku tak mampu meredam segalanya
Rasa kecewa.. kesal.. dan amarah semua luruh di jiwa
Kata maafmu hanya semakin mengiris hati dan tinggalkan luka
Ingin kutahan semua rasa itu.. tapi tak mampu
Dan ku tak ingin mati malam ini...
Kini tlah usai sudah semuanya
Namun ada yang tak mampu kulupa
Senyum lembut yang kau punya
Yang meremang kala ingin ku tatap
Dan ketika ku tanya bagaimana hatimu?...
Selalu merindukanmu.. begitu jawabmu..
Ada yang tak bisa kubuang
Serangkaian kenangan yang kita lalui
Semua jelas tergambar di gelapnya malam
Yang selalu tersimpan di pucuk dedaunan
Serta birunya langit di atas simpang jalan
Yang setia menemani kita bernyanyi
Bagai gejolak pepohonan runtuh
Bersama luka dan dinginnya malam
Kau torehkan luka diatas luka
Ku tak mampu merubah yang telah ada
Tapi aku masih sempat bernyanyi kembali
Lalu apa yang mesti kupikir lagi??....
Ingin kulepas dendam dan sakit hati
Serta mencoba berjuang membendung benci
Dan sekarang aku harus sendiri lagi...
Tuhan....jagalah tangan dan hatiku ini
.........................
..........................................
................................................................................................................
Malam tlah larut..
Sepi.... bahkan hampa semakin kurasa
Dan ku tak mampu meredam segalanya
Rasa kecewa.. kesal.. dan amarah semua luruh di jiwa
Kata maafmu hanya semakin mengiris hati dan tinggalkan luka
Ingin kutahan semua rasa itu.. tapi tak mampu
Dan ku tak ingin mati malam ini...
Kini tlah usai sudah semuanya
Namun ada yang tak mampu kulupa
Senyum lembut yang kau punya
Yang meremang kala ingin ku tatap
Dan ketika ku tanya bagaimana hatimu?...
Selalu merindukanmu.. begitu jawabmu..
Ada yang tak bisa kubuang
Serangkaian kenangan yang kita lalui
Semua jelas tergambar di gelapnya malam
Yang selalu tersimpan di pucuk dedaunan
Serta birunya langit di atas simpang jalan
Yang setia menemani kita bernyanyi
Bagai gejolak pepohonan runtuh
Bersama luka dan dinginnya malam
Kau torehkan luka diatas luka
Ku tak mampu merubah yang telah ada
Tapi aku masih sempat bernyanyi kembali
Lalu apa yang mesti kupikir lagi??....
Ingin kulepas dendam dan sakit hati
Serta mencoba berjuang membendung benci
Dan sekarang aku harus sendiri lagi...
Tuhan....jagalah tangan dan hatiku ini
.........................
posted by Embun Pagi @ 10:55 AM
5 Comments:
At March 22, 2009 12:14 PM ,
Ge Siahaya said...
Apa yg usai niy...? jangan usai dong, saya protes loh!
At March 22, 2009 6:12 PM ,
Anonymous said...
Jangan biarkan segalanya usai,
Hati orang bercinta harus tabah..
simpan dendam dan bencimu..
Kubur semua dalam2.. karena ku masih ingin mendengar nyanyianmu..
Ayo tyas semangat...
At March 22, 2009 8:28 PM ,
reni said...
Aduh, kok puisinya begitu amat ya ?
Sedih aku bacanya...
Mana semangatnya, mbak ?
At March 23, 2009 6:11 PM ,
Anonymous said...
Ya...
Selalu merindukanmu.
Lepaskan segala dendam dan sakit hati. Ayo kita qanaah :D
At March 24, 2009 5:29 PM ,
Anonymous said...
Thanks all.. ini semua adalah kejujuran rasa..sekali lagi terimakasih semangatnya...
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home