Bias Embun Pagi

Catatan Hati
Thursday, May 6, 2010 | 13 Comments



Dina masih menatap nanar pada sebuah pintu kamar, Cukup bahagia bisa menjadi penghuni di rumah itu. Tetapi nasib membuatnya hanya mampu termangu Ketika suatu saat sebuah tangan hangat membimbing kemanapun dalam menjalani rutinitas kesehariannya..Ada tatap mata haru, ada pula cibir tertuju padanya, namun hidup harus terus berjalan.

Perjalanan waktu senantiasa mampu merubah segalanya.Bahkan sebuah hatipun tak dapat dipaksa untuk berada pada kondisi yang sama. Boleh jadi mungkin karena bahasa yang terucap belum tentu seperti apa yang tertangkap.

Sebuah luka senantiasa tinggalkan jejak yang sama. Luka yang disamarkan hanya mampu bertahan dalam bilangan waktu tertentu.Hidup dalam keputus-asaan, dimana ketika sebuah luka kembali mengoyak sungguh tak pernah tau sanggupkan tubuh ini menampungnya. Bahagiaku karena masih memilikimu meski hanya hatimu cukup bagi ku yang lemah ini dan sampai kapanpun tak akan terganti, sekalipun engkau membenciku gumamnya dengan derai airmata.

Denganmu kulewati perjalanan ini. Ada kado terindah.. boneka tentang kita.. ada senyum dan canda tawa, yang akan kusimpan sebagai catatan hati. Rasanya harus banyak lagi belajar. Belajar untuk bicara dengan bahasa hati yang sama sehingga ketika harus bicara tak lagi ada salah sangka..Tuhan Aku masih ingin hidup....

Kupungut catatan kecil ini dari sebuah jiwa yang gelisah...

Pandangi langit malam ini..
Ditengah rasa haru biru..
Disebuah sudut hatiku..
Ada rasa yang tertinggal
Yang ternyata tak mudah ..
Tuk memaknai sebuah kata..
dengan bahasa hati yang sama..
Bahwa cinta itu ada..

posted by Embun Pagi @ 9:54 PM